Selasa, 22 Maret 2016

Manajemen Pemberian Pakan Ayam Petelur Fase Produksi dan Afkir

Manajemen Pemberian Pakan Ayam Petelur Fase Produksi dan Afkir


Manajemen pemberian pakan ayam petelur fase puncak produksi

Manajemen pemberian pakan ayam petelur harus diperhatikan kandungan PK dan EM sesuai dengan kebutuhan (umur ayam, produksi telur, dan konsumsi pakan). Kandungan energi pakan yang diberikan tidak terlalu rendah karena akan berdampak pada peningkatan FCR dan penurunan efisiensi. Harms et al., (2000) menyatakan bahwa energi pakan saat fase layer terlalu rendah (kurang dari 2600 kkal), konsumsi pakan lebih banyak. Sebaliknya jika energi pakan terlalu tinggi akan terjadi penurunan konsumsi. Hal yang perlu diperhatikan yaitu makin sedikit jumlah pakan yang dikonsumsi, kandungan PK dan EM harus ditingkatkan. Kebutuhan PK dan EM fase layer pada berbagai tingkatan umur dapat dilihat pada Tabel 1
Memperhatikan pemberian protein pada pakan karena protein pakan sebagian besar digunakan untuk produksi telur, hanya sebagian kecil untuk hidup pokok. Suprijatna et al., (2005) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat produksi maka kebutuhan protein juga semakin tinggi). Pemberian pakan pada fase puncak produksi harus memperhatikan umbangan mineral Ca: P karena kalsium dan fosfor merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pembentukan cangkang telur. Apabila pemberian kalsium tidak sesuai dengan kebutuhan akan menyebabkan cangkang telur menjadi tipis dan mudah retak. Menurut Hy- Line International (2010) bahwa imbangan Ca : P sebaiknya sebesar 9 : 1 saat puncak produksi, 11 : 1 saat produksi sebesar 89 – 93%, selanjutnya 13 : 1 hingga ayam diafkir .
Menerapkan sistem pemberian pakan saat tengah malam (midnight feeding) dengan tujuan memberikan kesempatan bagi ayam untuk meningkatkan suplai kalsium dari saluran pencernaan secara langsung untuk pembentukan cangkang telur. Hal ini mencegah pengambilan kalsium dari tulang yang meningkatkan risiko pengeroposan tulang saat ayam mulai tafkir. Waktu pemberian pakan di pagi atau siang hari menyebabkan ayam mengabsorbsi zat-zat pakan sebagian besar untuk  hidup pokok dalam sehari, regenerasi sel, mengatasi pengaruh lingkungan seperti cuaca sehingga tidak semuanya dimaksimalkan untuk pembentukan telur. Hasil penelitian Harms et al., (1996) bahwa  Midnight feeding terbukti dapat meningkatkan kualitas cangkang telur dari segi ketebalan, kekuatan, persentase cangkang dari telur yang keluar pada pagi hari, yaitu sekitar jam 09.00.

Manajemen Pemberian Pakan Ayam Afkir

Guna mengembalikan produksi atau meningkatkan produksi telur perlu dilakukan upaya perontokan bulu atau force moulting yaitu usaha untuk mengistirahatkan ternak ayam produksi dengan tujuan meningkatkan kembali kemampuan ayam menghasilkan telur setelah mengalami rontok bulu. Berdasarkan hasil penelitian Sudjatinah et al. (2004) menunjukkan bahwa penerapan program rontok bulu paksa berpengaruh terhadap produksi telur yaitu dari 2351, 41 meningkat menjadi 2771,49. Langkah selanjutnya yaitu dengan memperbaiki kualitas pakan, setelah dilakukan metode perontokan bulu atau force moulting untuk meningkatkan produksi. Hy- Line International (2010) merekomendasikan untuk memberikan pakan dengan imbangan Ca:P sebesar 13 : 1 hingga ayam diafkir 

Sumber

Harms, R.H., C.R. Douglas, dan D.R. Sloan. 1996. Midnight Feeding of Commercial Laying Hens can Improve Eggshell Quality. Journal of Poultry Applied Science Resources 5:1-5.

Harms, R.H., G.B. Russel, dan D.R. Sloan. 2000. Performance of four strains pf commercial layers with major changes in dietary energy. Journal of Applied Poultry Research 9: 535 – 541.

Hy-Line International. 2010. Hy-Line Brown Intensive Systems Performance Standards. http://www.hyline.com/redbook/performance. Diakses pada tanggal 28 November 2015.
  
Sudjatinah, H.T. dan S.S. Maryuni.  2004.  Respon Produksi Telur Akibat Penerapan Program Rontok Bulu Paksa Pada Ayam Petelur Afkir. J.Indon.Trop.Anim.Agric. 29 (1).

Suprijatna, E., U. Atmomarsono, dan R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak    Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar